Kisah Menyeramkan Di Balik Film The Poltergeist Trilogy




Setiap saat dan di manapun anda berada. Jangan lupa untuk selalu mengunjugi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik dan misteri seru yang lainnya juga !! Selamat membaca....


Trilogi film Poltergeist adalah salah satu judul film horor yg paling terkenal di tahun 1980an. Film itu menceritakan tentang keluarga Freeling, yg pindah ke sebuah bangunan rumah baru di perumahan Cuesta Verda, California.
Tidak membutuhkan waktu yg lama untuk kejadian-kejadian aneh menimpa rumah Freeling, seperti objek yg bergerak dan rusak, suara-suara dan penampakan cahaya yang ganjil, dan tentu saja, kesalahpahaman dengan Carol Anne Freeling kecil serta segala alur dalam ceritanya.
Namun, Poltergeist bukan saja menakutkan dalam segi film namun juga segi nyatanya. Namun Poltergeist diakui sebagai film yang terkutuk karena dalam proses pembuatannya sudah mengalami hal-hal yg ganjil.
JoBeth Williams, yg berperan sebagai sang ibu, Diane Freeling, menyatakan bahwa tiap saat dia pulang ke rumah dari masa syutingnya, beberapa gambar yg terletak di rumahnya akan berantakan – kadang-kadang terbalik. Dia memperbaiki tata letak semua gambar-gambar itu, namun sekali lagi, di hari yg lain setelah pulang dari syuting, mereka akan kembali berantakan.
Oliver Robbins, yg berperan sebagai sang putra atau saudara dari Robbie mengalami kejadian aneh di lokasi syuting, ketika sebuah badut mekanik salah berfungsi dan lalu mencekiknya. Dominique Dunne sebagai Dana Freeling, sang kakak tertua, meninggal dalam keadaan tragis tak lama setelah film itu ditayangkan. Sebelumnya, tak lama setelah menyelesaikan syuting film ini, Dominique bertemu dan tinggal bersama seorang koki dari Los Angeles, bernama John Sweeney. Namun lelaki itu sangat kasar terhadapnya, dan dia kemudian meninggalkannya.
Setelah Dominique menolak untuk memperbaiki hubungannya, Sweeney lalu mencekiknya hingga koma, dan dia meninggal empat hari kemudian. Dia masih berusia 22 tahun saat itu. Sweeney kemudian dihukum enam tahun penjara, namun hanya menjalaninya tiga setengah tahun.
Heather O’Rourke, berperan sebagai Anne Freeling muda di ketiga fim Poltergeist, meninggal sesaat setelah menyelesaikan seri ketiga dari film tersebut karena kesalahan pihak medis. Walau kondisi kesehatannya salah didiagnosa, dia masih seperti anak gadis yang sehat namun akhirnya meninggal di usia 12 tahun. Heather kemudian dimakamkan di Pemakaman Westwood Village Memorial Park, tempat yang sama dengan Dominique Dunne.
Dua aktor lainnya meninggal tak lama setelah bekerja dalam pembuatan seri film ini. Keduanya adalah Julian Beck, yang berperan sebagai Kane, sosok yang menakutkan di Poltergeist 2 dan William Sampson yang berperan sebagai Taylor, juga di Potergeist 2.
Seluruh kematian yang menimpa orang-orang yang terlibat dalam film ini bisa dikatakan kebetulan yang amat tragis, dan mungkin mendukungnya menjadi film yang terkutuk. Namun ada sebuah rumor yang menakutkan juga merebak diantara pembuatan film-film Potergeist ini, ketika film ini menuju akhir yang menegangkan.
Ketika Diane mencoba meraih putra-putrinya, sosok menakutkan menghalangi jalannya menuju tempat tidur mereka. Setelah suatu adegan jatuh dari tangga, dia mencoba melalui rumah tetangganya, namun dia terpeleset ke sebuah lubang yang besar, dan jatuh kolam renang miliknya. Peti-peti mati kemudian berhamburan keluar dari tanahnya, dan mayat-mayat berserakan di kolam tersebut, di sekeliling Diane.
Konon dari bagian perlengkapan film ini telah menggunakan tengkorak-tengkorak mayat manusia yang sebenarnya untuk adegan tersebut. Mayat-mayat itu digunakan agar dapat menampilkan daging-daging yang membusuk, rambut yang rapuh serta tulang-belulang yang sangat nyata dalam film.
Di tahun 2002, JoBeth Williams, yang berperan sebagai Diane Freeling dalam film mengakui bahwa mayat-mayat yang digunakan dalam adegan kolam renang itu memang mayat-mayat manusia. Mengatakan bahwa kru produksi menggunakannya karena itu lebih murah dan tampilannya sangat nyata. Saat itulah dikatakan awal mula dari pada ‘Kutukan Poltergeist’.
Potergeist 2 : The Other Side juga mempunyai urban legend tentang mayat manusia. Di beberapa adegan-adegan awalnya, mayat-mayat tersebut berserakan di dalam sebuah gua. Mayat-mayat tersebut entah sengaja digunakan oleh kru produksi atau tak sengaja ditemukan dalam sebuah gua yang akan digunakan dalam proses syutingnya.
William Sampson, pemeran Taylor di film tersebut, adalah aktor berdarah suku asli Amerika dan dia menyatakan bahwa proses produksi film ini telah dihantui. Sebuah pemberkatan kemudian diminta, dan Sampson, yang memiliki kemampuan supranatural, menginstruksikan pihak keamanan untuk mengosongkan dan tidak mengunci lokasi syuting, sehingga dia bisa pulang dan kembali selama proses pemberkatan tersebut.
Sebuah cerita akan menutup tragedi menakutkan dari film tersebut, terjadi setelah film Poltergeist 2 ditayangkan setahun yang lalu.
Ketika William Sampson telah meninggal – setahun setelah penayangan Poltergeist 2, Craig T. Nelson yg berperan sebagai Steve Freeling ingin berkunjung dan memberi penghormatan kepada teman dan rekan kerjanya tersebut. Dia berkendara 5 jam lamanya menuju ke Creek Indian Reservation di mana Sampson dimakamkan, tapi dia kesulitan menemukan makamnya, jadi dia berhenti di sebuah toko di sana. Menanyakan pada seseorang apakah dia mengetahui arah makam tersebut. Orang itu adalah sepupu Sampson, dan dia bersedia menunjukkan di mana jalannya.
Ketika mereka telah tiba di dekat makamnya, serangga-serangga berbunyi di sekelilingnya. Ketika Nelson mendekati makam sahabatnya, dan mengucapkan salam, serangga-serangga tadi mendadak senyap, sehingga Nelson bisa mengucapkan selamat tinggal dengan tenang.




 Anywhere !! Selalu kunjungi blog ini terus ya.... Terima kasih....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar