Kuntilanak, Hantu Legendaris Dari Kalimantan Barat




Setiap saat dan di manapun anda berada. Jangan lupa untuk selalu mengunjugi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik dan misteri seru yang lainnya juga !! Selamat membaca....

Kuntilanak adalah seorang hantu wanita yg terkenal dari cerita-cerita rakyat di seluruh Indonesia. Kuntilanak biasanya digambarkan hantu berkulit pucat, berambut panjang berwarna hitam yg sering menutup wajahnya, biasanya mengenakan gaun putih panjang yg menutupi seluruh tubuhnya, dan memiliki mata yang berwarna merah, atau bahkan tak memilikinya. Konon, dia memiliki sebuah lubang dibelakang lehernya yang tertutup rambut.
Di beberapa cerita, Kuntilanak juga sering diceritakan mengenakan pakaian berwarna merah yg biasa disebut dengan Kuntilanak Merah. Menurut sebagian orang, sosok Kuntilanak Merah merupakan kuntilanak yang paling jahat dan kejam. Kuntilanak Merah yang paling terkenal di Indonesia sering muncul di Terowongan Casablanca di kota Jakarta, walau juga dilaporkan pernah muncul di beberapa perguruan tinggi dan gedung-gedung kosong di Indonesia.
Kuntilanak sebenarnya berasal dari suatu daerah di Indonesia di pulau Kalimantan yang bernama Pontianak di Kalimantan Barat. Daerah itu dipercaya dinamakan Pontianak karena merupakan tempat yang paling banyak memiliki Kuntilanak dan ketika hendak didirikan menjadi kota, konon Abdurrahman Alkadrie – pendiri kesultanan disana diganggu oleh hantu ini ketika akan menentukan tempat pendirian istananya. Disamping itu Ponti kabarnya diambil dari kata ‘Bunting’ yang berarti hamil. Walau di beberapa sumber juga mengatakan bahwa nama sebenarnya adalah ‘Puntianak’ yang merupakan singkatan dari ‘Perempuan Mati Beranak’, yang terakhir memang sesuai dengan legenda yang menceritakannya.
Menurut legendanya, Kuntilanak ini dahulu merupakan seorang wanita hamil yang meninggal sebelum bayinya dilahirkan. Dan karena kematiannya tersebut dia akhirnya menjadi hantu penasaran yang kerap mencari bayinya. Hantu Kuntilanak akhirnya selalu mengincar ibu hamil dan berusaha menculik anak yang dimilikinya, walau di lain kesempatan juga dikabarkan mengejar darah manusia.
Kuntilanak biasanya akan membuat suara-suara seperti tangisan seorang bayi, yang menurut orang-orang jika tangisan itu terdengar dekat maka berarti dia jauh tetapi jika terdengar jauh maka berarti dia sudah dekat. Selain tangisan bayi, suara anak ayam pada malam hari juga sering disebut pertanda kehadiran hantu wanita ini. Konon kemunculannya pun kadang disertai dengan wewangian bunga kamboja atau melati.
Para anak gadis yang telah mengalami datang bulan kebanyakan juga diperingatkan oleh orang-orang tuanya untuk berhati-hati membuang sisa pakaian yang terkena darahnya, karena Kuntilanak akan mengambil pakaian itu dan memakan darahnya. Sebuah cerita seorang anak gadis yang tengah mencuci pakaian dalamnya yg terkena darah pada malam hari, tak lama kemudian dia melihat sesosok wanita muncul di sampingnya, seakan menunggunya selesai mencuci.
Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, Kuntilanak tidak akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut memiliki paku, pisau, gunting, atau benda tajam yang lainnya dalam bepergian kemana saja. Benda tajam itu dipercaya bisa menangkal serangan Kuntilanak dengan menancapkannya di lubang yang ada di belakang leher Kuntilanak.
Mitos ini makin lama bergeser menjadi semacam gurauan yang mengatakan bahwa jika kamu menusukkan paku ke atas kepala Kuntilanak maka dia akan menjadi seorang wanita yang cantik dan kamu bisa menikahinya. Namun jangan mencabut paku itu atau dia akan berubah kembali menjadi hantu Kuntilanak.
Kuntilanak katanya menyimpan dendam dengan pria yang menghamilinya dan tidak ingin bertanggungjawab, maka dari itu dia pun kerap diceritakan mengganggu para lelaki yang melintas di jalan. Beberapa pria juga dilaporkan pernah diganggu dan bisa saja terbunuh oleh sosok hantu ini, Kuntilanak akan hadir menggoda dan akhirnya menghisap darah mereka hingga tewas.
Disalah satu film produksi dalam negeri, juga memperkenalkan sebuah lagu atau tembang untuk memanggil hantu Kuntilanak tersebut yang disebut Lengsir Wangi. Sejak itulah, Lengsir Wangi menjadi mitos bagi masyarakat perkotaan yg mengatakan jika tembang itu dinyanyikan atau diperdengarkan maka sosok Kuntilanak akan segera hadir di sekitarmu.
Lengsir Wangi sendiri sebenarnya merupakan suatu tembang Jawa yang sudah ada sejak jaman dulu dan merupakan tembang larut malam.
“Lingsir Wengi sliramu tumeking sirno.. Ojo tangi nggonmu guling.. Awas jo ngetoro.
Aku lagi bang wingo wingo.. Jin setan kang tak utusi.. Jin setan kang tak utusi.
Dadyo sebarang.. Wojo lelayu sebet.”
“Menjelang malam diri(bayang)mu mulai sirna.. Jangan terbangun dari tidurmu.. Awas jangan terlihat(menampakkan diri)..
Aku sedang gelisah.. Jin setan ku perintahkan.. Jin setan ku perintahkan.
Jadilah apapun juga.. Namun jangan membuat maut(celaka).”
Banyak orang yang menyangkal bahwa tembang itu memang diciptakan untuk memanggil hantu Kuntilanak, walau banyak juga yang mengalami hal-hal yang menyeramkan setelah lagu itu di perdengarkan. Lirik yang terakhir, “Wojo lelayu sebet” bahkan ada yg salah mengartikannya menjadi “Perantara untuk mencabut nyawamu.”.
Di Malaysia, Singapore, dan juga beberapa negara di Asia Tenggara juga memiliki cerita legenda Kuntilanak. Di Malaysia sendiri hantu Kuntilanak di sebut Pontianak, sama dengan nama daerah asalnya di Indonesia.




 Anytime, Anywhere !! Selalu kunjungi blog ini terus ya.... Terima kasih....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar