Kisah Menyedihkan Reznikoff Dari Jepang








Setiap saat dan di manapun anda berada. Jangan lupa untuk selalu mengunjugi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik dan misteri seru yang lainnya juga !! Selamat membaca....


Beberapa orang percaya bahwa arwah seseorang akan terus menghantui suatu tempat hingga kisah mereka akhirnya bisa diceritakan. Beberapa dari arwah-arwah ini juga konon menghantui tempat di mana jasad mereka terbaring – dibunuh dan disembunyikan.
Kisah itu terjadi di sebuah tempat di Kanada, tepatnya di Universitas Toronto.
Pada tahun 1870an, seorang mahasiswa universitas tersebut bernama Allen Aylesworth melintas di kampus itu suatu malam, ketika dia melihat seorang pria mengenakan topi tinggi dan berjanggut. Aylesworth menyapa pria tersebut, menyinggung udara yg mendadak dingin, dimana pria itu kemudian menjelaskan bahwa udara memang selalu dingin.
Keduanya lalu larut dalam percakapan dan segera pria itu mengenalkan dirinya dengan nama Ivan Reznikoff. Karena saat itu udara benar2 dingin, Aylesworth kemudian mengundang Reznikoff kembali ke kamarnya untuk sekadar meneguk beberapa gelas anggur.
Selama waktu-waktu inilah Aylesworth kemudian mengetahui identitas hantu yg sering terlihat di sekitar sekolah, dan sosok gelap yg biasa muncul di sekitar tangganya.
Reznikoff, yg seorang Rusia, menceritakan bagaimana dia ketika menjadi tukang batu yg bekerja selama pembangunan bangunan ini. Ketika dia sementara bekerja, mengukir dan mengatur batu-batu, dia jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Susie. Reznikoff dan Susie mulai saling memperhatikan satu sama lain, dan mendadak Reznikoff melamarnya dan segera pasangan ini kemudian menuju jenjang pernikahan.
Sayangnya tukang batu lain, seorang pria keturunan Yunani bernama Paul Diabolos, juga jatuh cinta pada Susie, dan tak butuh lama benturan terjadi antara dia dan Reznikoff.
Adu pendapat dan lelucon mulai muncul di antara mereka, namun puncaknya terjadi ketika Diabolos mengukir wajah yang mirip dengan Reznikoff di salah satu patung gargoyle yang menghiasi sudut sebuah ruangan. Diabolos selalu mengatai bahwa wajah Reznikoff seperti babon, dan memang patung gargoyle itu mirip dengan binatang itu.
Reznikoff sangat marah mendengarnya. Bukan saja karena ini merupakan serangan pada gambaran dirinya, tapi juga ejekan atas hasil karyanya. Diabolos memang lebih ahli dari kedua tukang batu ini, dan sering menyebut karya Reznikoff sebagai karya seorang yang mabuk ketika memahat.
Tak lama setelah itu, seluruh ukiran gargoyle sudah lengkap dan serangan lebih lanjut datang ketika Diabolos menyatakan kepada seluruh pekerja yang ada di sana bahwa gargoyle lain merupakan gambaran dirinya – tertawa di belakang Reznikoff. Diabolos kemudian memenangkan hati Susie dan tidur dengannya, tanpa sepengetahuan Reznikoff.
Rekan-rekan Reznikoff lalu memberitahukan padanya bahwa sebaiknya dia pergi mencari Susie. Mereka tidak menceritakan seluruhnya tentangnya, tapi tak lama Reznikoff mengetahui sendiri yang sebenarnya.
Tepat sebelum hari pernikahan yang telah direncanakan Susie membatalkannya, supaya dia bisa menjadi tunangan Diabolos. Dikuasai amarah, Reznikoff mengajak Diabolos keluar, dan segera mencari tempat untuk mengadu nasib mereka yang terakhir kalinya.
Reznikoff menyerang Diabolos dengan sebuah kampak bermata tiga. Menyudutkan musuhnya di hadapan bangunan tersebut, dia mencoba menyabetnya tapi gagal ketika Diabolos menarik gagang pintu dan masuk ke dalamnya. Pukulan yang meleset dari kampak itu membekas di pintu kayu oak yang berat.
Diabolos mengangkat dirinya dan berlari naik ke tangga sisi timur, masuk ke dalam bangunan yang belum selesai dibangun. Reznikoff mengejarnya. Keduanya kemudian berlari di atas tangga kayu sementara yang digunakan untuk pembangunan menuju ke menara, di mana pada puncaknya Reznikoff kemudian merasakan gigitan tajam dari sebuah golok dan seluruh pandangannya gelap.
Reznikoff menyelesaikan ceritanya dengan mengatakan Diabolos menguburnya di bawah tangga di mana jasadnya yang belum pernah ditemukan terbaring. Sementara itu, pekerja yang lainnya hanya menganggap Reznikoff telah pergi setelah diperlakukan tidak adil, dan bersembunyi karena harus menanggung malu. Namun sejak itu, dia sebenarnya hanya berdiri di dekat tempat jasadnya disembunyikan dengan harapan seseorang bisa menemukannya sehingga dia bisa istirahat dengan tenang.
Pagi kemudian harinya, Aylesworth terbangun, dan tamu misterius itu telah hilang. Tentu saja dia tidak mungkin bisa bercakap-cakap dengan hantu seseorang yang telah dibunuh. Dia beranggapan itu hanyalah mimpi karena telah meminum banyak rum dan tidak lebih dari itu.
Dan mungkin saja demikian, tapi pada tahun 1890, nyala api membakar sebagian besar bangunan tersebut. Api berawal ketika dua orang karyawan menyalurkan penerangan untuk sekeliling ruangan, karena saat itu akan diadakan sebuah acara makan malam yang megah.
Salah satu karyawan itu lalu melewati tangga sisi timur, menjatuhkan lampu dan menumpahkan minyaknya kemana-mana. Tak lama, sesuatu memantik api dan mulai membakar apapun.
Sebagian besar sisi timur bangunan dilalap api, dan usaha pembangunan kembali mulai dijalankan untuk membangun bangunan bersejarah ini. Dan selama proses pembangunan kembali itu sebuah lubang ditemukan diantara tangganya, dan jasad manusia lalu ditemukan di sana.
Ketika berita penemuan ini menyebar, Allen Bristol Aylesworth, mahasiswa yang bertemu dengan tamu misterius itu – dan kini seorang pengacara terkenal, menceritakan ulang kisah yang terjadi beberapa tahun lalu di malam itu.
Sisa jasadnya kemudian kabarnya dikuburkan di bawah sebuah pohon mapel di lapangan dalam kampus universitas. Allen Bristol Aylesworth lalu menjadi anggota parlemen Kanada yg terkenal.
Tidak ada yg tahu apa yg terjadi dengan Diabolos dan Susie, tapi kesempatan untuk mereka menikah dan hidup bahagia, sering terjadi kepada penjahat yang kejahatannya tidak pernah terungkap.
Tanda dari kampak tukang batu itu masih tetap membekas di pintu oaknya, begitu juga dua gargoyle – Tawa Diabolos yg meledak di belakang Reznikoff yg berwajah babon.



 Anytime, Anywhere !! Selalu kunjungi blog ini terus ya.... Terima kasih....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar