Setiap saat dan di manapun anda berada. Jangan lupa untuk selalu mengunjugi blog ini untuk mendapatkan informasi menarik dan misteri seru yang lainnya juga !! Selamat membaca....
Yuki-onna muncul ketika salju turun,ia berwujud sebagai wanita tinggi yg anggun dan cantik dengan rambut hitam panjang dan bibir biru. Kulitnya putih pucat. Terkadang ia memakai kimono putih, tetapi legenda lainnya menggambarkan dia tak memakai sehelai benangpun, Meskipun kecantikannya sangat mempesona, pandangan matanya bisa memancarkan ketakutan kepada orang yang menatapnya. Dia selalu melayang dibalik salju, tidak meninggalkan jejak kaki (beberapa cerita mengatakan ia tidak memiliki kaki), dan dia bisa berubah menjadi awan kabut atau salju.
Yuki-onna muncul ketika salju turun,ia berwujud sebagai wanita tinggi yg anggun dan cantik dengan rambut hitam panjang dan bibir biru. Kulitnya putih pucat. Terkadang ia memakai kimono putih, tetapi legenda lainnya menggambarkan dia tak memakai sehelai benangpun, Meskipun kecantikannya sangat mempesona, pandangan matanya bisa memancarkan ketakutan kepada orang yang menatapnya. Dia selalu melayang dibalik salju, tidak meninggalkan jejak kaki (beberapa cerita mengatakan ia tidak memiliki kaki), dan dia bisa berubah menjadi awan kabut atau salju.
Sampai abad 18
Beberapa legenda mengatakan Yuki-onna, adalah roh seseorang wanita yg
tewas akibat badai salju. Yuki-onna slalu digambarkan sebagai wanita
yg tenang dan lembut, namun ia sangat tidak suka kalau ada orang yg
menggodanya, ia langsung akan membunuh orang tersebut.
Yuki-onna
muncul jika melihat ada orang terjebak di badai salju, ia akan
berpura-pura untuk minta tolong, karena ia sangat cantik banyak orang
yg terlena dengan kecantikannya, jika orang tersebut menggodanya dan
ingin berbuat jahat kepadanya maka ia akan menghembuskan napas esnya
untuk membuat tubuh orang tersebut menjadi biru dan kaku, tetapi jika
orang tersebut mempunyai niat baik dan tulus untuk menolong maka badai
salju akan segera berhenti dan tubuh Yuki-Onna akan mencair.
Kisah Yuki-Onna
(Wanita Salju) Merupakan salah satu kisah hantu klasik di Jepang, yg
sudah sering diangkat dalam bentuk Opera, bahkan pernah dibuat dalam
bentuk film klasik. Kisah hantu tidak klasik ditandai dengan adegan
berdarah-darah, namun lebih merupakan cerita yg diisi tokoh
manusia dan hantu yg melibatkan percintaan, kesedihan yg dalam dan
tragedi.
Cerita dimulai
dari dua orang penebang kayu bernama Mosaku dan Minokichi yang hidup di
daerah provinsi Musashi (terletak di antara Tokyo dan Saitama), Mosaku
adalah seorang pria yang berada di usia senja, sementara muridnya ,
Minokichi adalah seorang pemuda tegap berumur 18 tahun. Setiap hari
mereka berangkat pagi-pagi sekali ke sebuah hutan yang jaraknya 5 mil
dari desa mereka. Di antara desa mereka dan hutan yang dituju ada sebuah
sungai besar yang beraliran deras. Begitu derasnya arus sungai tersebut
sehingga tidak ada jembatan yang kuat menahan arus (jembatan yang ada
selalu rusak akibat terjangan arus deras). Siapapun yang ingin
menyebrangi sungai harus melewatinya dengan bantuan kapal penyebrang
kecil.
Suatu hari
Mosaku dan Minokichi sedang dalam perjalan pulang. Ketika itu cuaca
begitu dingin dan mulai turun badai salju. Saat sampai di di tepi
sungai, mereka menemukan bahwa si pengayuh perahu yang menyebrangkan
mereka telah pulang ke rumah dan meninggalkan perahunya karena cuaca
buruk. Sadar bahwa mereka tidak mungkin menyebrangi sungai, mereka
memutuskan bermalam di pondok sementara si pengayuh perahu. Pondok itu
benar-benar sederhana, hanya terdiri dari sebuah ruangan tanpa jendela
yang berisi dua buah Tatami, tanpa perabotan apapun.
Mosaku dan
Minokichi yang sudah lelah segera menutup pintu agar salju tidak masuk
ke dalam pondok,lalu kemudian beristirahat. Mereka merasa cukup hangat
dan nyaman sehingga Mosaku yang lanjut usia tak lama berbaring langsung
tertidur pulas, sementara Minokichi yang masih muda termenung mendeangar
suara angin yang menderu yang disertai arus sungai yang bertambah
deras. Badai tidak mereda dan udara malah bertambah dingin, namun
setelah bersusah payah skhirnya Minokichi tertidur juga.Entah telah
berapa lama Minokichi tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena merasakan
butir-butir salju yang lembut di wajahnya. Ternyata pintu pondok yang
mereka diami telah terbuka dengan paksa.
Minokichi
melihat seorang wanita dalam pondok, wanita yang putih seperti salju dan
memancarkan cahaya seperti salju (Yuki-Akari) sedang membungkuk diatas
Mosaku. Ia tengah meniupkan nafasnya yang dingin menyerupai asap putih
kepada Mosaku. Minokichi benar-benar terkejut dan ketakutan, ia ingin
menjerit namun tak ada sebuah suara pun yang keluar dari mulutnya. saat
itulah sang wanita misterius itu beradu pandang dengannya, ia
mendekatkan wajahnya pada Minokichi. Dalam ketakutan yang amat sangat,
Minokichi merasakan bahwa wanita yang berada di hadapannya adalah
seorang wanita yang amat cantik, walaupun sorot matanya membuat tubuhnya
gemetar dalam ketakutan.
Wanita itu
terus menatap Minokichi dan tiba-tiba tersenyum dan berkata, “aku ingin
memperlakukanmu sama seperti orang lain, tapi aku kasihan padamu. Kau,
masih muda, begitu tampan, Minokichi. Aku tidak akan menyakitimu tapi
jika kau memberitahu siapapun termasuk ibumu tentang apa yang terjadi
malam ini… maka aku akan membunuhmu! Ingat apa yang telah kukatakan
ini.” Seusai wanita salju itu berkata, ia meninggalkan Minokichi
sendirian. Mengira bahwa itu hanyalah mimpi, Minokichi segera bangun dan
melihat keluar namun ia tidak melihat siapapun atau apapun. Sambil
menutup pintu ia bertanya-tanya apakah bukan angin yang membuka pintu
pondok tadi. Ia memanggil Mosaku namun tidak ada jawaban. Minokichi
mengulurkan tangan untuk menyentuh Mosaku dan tanpa sengaja ia menyentuh
wajah Mosaku, dan ternyata wajahnya telah membeku. Mosaku telah
meninggal.
Ketika fajar
tiba, badai pun berakhir dan si pengayuh perahu menemukan Minokichi yang
tergeletak pingsan di samping Mosaku yang telah meninggal. Ia membawa
keduanya menyebrang, lalu menguburkan jenazah Mosaku. Sementara
Minokichi dibawa pulang kerumahnya. Setelah sembuh, Minokichi tidak
dapat langsung melupakan kejadian yang telah ia alami. Ia dihantui oleh
kematian Mosaku, namun ia bersikeras untuk menceritakan kejadian itu
pada siapapun, karena ia tidak ingin kehilangan nyawanya. Lama
berselang, Minokichi baru berani kembali pada pekerjaan sehari-harinya,
menebang kayu, membelahnya menjadi potongan-potongan kecil, lalu menjual
kayu tersebut ke pasar dengan bantuan ibunya.
Pada musim
dingin tahun berikutnya, Minokichi sedang berada dalam perjalanan pulang
melalui jalan setapak di hutan, saat ia berpapasan dengan seorang gadis
yang amat cantik, berkulit putih indah, yang hendak melalui jalan yang
sama. Minokichi pun menyapa gadis itu dan tanpa disangka gadis itu
menjawab dengan suara yang menurut Minokichi adalah suara yang paling
merdu didengarnya. Mereka pun mulai berjalan bersama dan bercakap-cakap.
Si gadis menceritakan bahwa ia bernama O-Yuki, ia telah kehilangan
kedua orangtua, dan untuk menyambung hidupnya ia akan pergi ke Yedo (Edo
atau Tokyo) untuk mencari kerabatnya agar dapat membantu mencarikannya
pekerjaan sebagai pelayan.
Entah apa yang
dirasakan Minokichi, namun rasanya gadis itu nampaknya makin cantik
dimatanya. Minokichi pun mulai merasa suka pada gadis itu, sehingga ia
memberanikan diri untuk bertanya apakah gadis itu sudah memiliki
pasangan. Gadis itu tertawa sambil mengatakan bahwa ia belum memiliki
pasangan atau kekasih. Ia pun balik bertanya apakah Minokichi telah
memiliki pasangan, dan Minokichi menjawab bahwa ia pun belum
memilikinya. Setelah pernyataan ini maka kedua muda-mudi ini tidak
berbicara lagi sampai mereka tiba di desa tempat tinggal Minokichi.
Namun dalam hati masing-masing telah tumbuh rasa saling menyukai. Maka
Minokichi mengundang O-Yuki untuk singgah dan beristirahat di rumahnya.
O-Yuki ternyata bukan hanya gadis cantik, namun juga berkelakuan baik.
Ibu Minokichi pun tak butuh waktu lama untuk menyukainya. Sampai ia
membujuk agar O-Yuki mau menunda perjalanannya ke Yedo. Pada akhirnya
O-Yuki tidak pernah melanjutkan perjalanannya ke Yedo, melainkan menetap
di desa itu dan tinggal bersama Minokichi dan ibunya, sebagai istri dan
menantu.
Lima tahun
kemudian ibu Minokichi meninggal, O-Yuki tetap bersama-sama Minokichi,
bahkan ia telah melahirkan 10 orang anak lelaki dan perempuan bagi
Minokichi. Semuanya tampan dan cantik, serta memiliki kulit putih
seindah ibunya. Banyak penduduk desa yang mengagumi O-Yuki. Kebanyakan
petani tampak tua setelah melahirkan anak, namun O-Yuki yang telah
menjadi ibu 10 anak tetap terlihat cantik. Secantik saat pertama
kedatangannya di desa, mereka.
Suatu malam
setelah anak-anak tidur, O-Yuki menjahit dibantu dengan sebuah cahaya
dari lampu kertas. Minokichi yang sedang menatapnya, tiba-tiba berkata,
“Melihat kau menjahit dengan pantulan cahaya di wajahmu, aku teringat
suatu hal aneh yang terjadi saat aku masih berusia 18 tahun. Kala itu
aku melihat seorang wanita yang secantik dan seputih dirimu… dan ia
memang mirip denganmu… “
Tanpa
menghentikan pekerjaannya, O-Yuki bertanya, ”ceritakanlah padaku, dimana
kau bertemu dengannya?” lalu Minokichi mulai bercerita tentang Mosaku
dan pengalamannya di pondok pengayuh perahu. “Entah itu sebuah mimpi
atau bukan,tapi saat-saat itulah aku pernah melihat orang secantik
engkau. Tentu saja ia pasti bukan manusia dan aku sangat takut padanya.
Hingga sekarang pun aku tidak yakin apakah yg aku lihat itu mimpi atau
memang benar-benar seorang wanita salju.”
O-Yuki langsung
melemparkan jahitannya. Ia mendekati suaminya dan berseru, “itu adalah
aku! Bukankah aku telah mengatakan bahwa aku akan membunuhmu jika cerita
itu pernah keluar dari mulutmu. Sekarang, demi anak-anak kita…” O-Yuki
tetap berteriak namun suaranya menjadi penuh kesedihan, “jagalah
anak-anak kita, karena jika kamu tidak melakukannya, maka aku akan
melakukan hal yg pernah aku katakan padamu…”
Minokichi tidak
sempat berkata apa-apa. O-Yuki mulai tidak terlihat dan kemudian
menguap menjadi butir-butir salju yang halus,yang menghilang melalui
cerobong asap. sejak saat itu, ia tidak pernah terlihat lagi.
Anytime, Anywhere !! Selalu kunjungi blog ini terus ya.... Terima kasih....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar